Minggu, 08 Juli 2018

Tutorial Menggabungkan File PDF via “small pdf”

Tutorial Menggabungkan File PDF via “small pdf”

Assalamualaikum...
Buat temen-temen yang sudah menyelesaikan tugas akhir kuliahnya terus bingung nih mau nyatuin file skripsinya karena tuntutan file skripsi dari cover sampe lampiran sampe daftar riwayat hidup itu harus jadi 1 file, terus ribetnya kalo kita nyatuin copas dari word yang satu ke word yang lain kadang suka ubah lagi semua yang udah kita setting sebelumnya, belum lagi kalo dalam beberapa file tersebut posisinya ada yang berdiri ada yang tiduran alias ada yang potrait ada yang lenscape. Nyok kita langsung aja..
1.   Sebelumnya convert dulu dokumen word tersebut biar jadi dokumen pdf (per filenya ya)

2.   Susun sesuai urutan yang diinginkan (biar gk riet pakein nomor aja, misal 1.cover 2.lembar pengesahan 3.dansalajengna)

3.   Masuk ke small pdf nya (kalian bisa ketik langsung di google “small pdf”)


4.   Akan ada banyak pilihan, karena judulnya kita mau menggabungkan beberapa dokumen pdf, jadi kita pilih yang ini


5.   Abis itu kita masukin semua file yang mau disatuin



6.   Jangan lupa dicek ulang urutannya yaa

7.   Kalo udah yakin bener urutannya, baru deh klik “GABUNGKAN PDF! 👉

8.   Scroll ke atas 👆

9.   Jengjeeeeng... File yang sudah digabung siap didownload 😊

 

Alhamdulillah.. selesaii.. gampangkan? 😊

Oh iya, ada salah satu kekurangannya nih, kita bisa ngemarge alias ngegabungin file nya yang pertama akses itu bisa langsung, untuk yang berikutnya diwaktu yang sama (misal abis marege skripsi sendiri mau margein skripsi punya doi ah) nah kita harus nunggu dulu kurang lebih 59 menit bisa sambil ranked MLBB 2-3x 😅
mmmmm... Kayanya ini karena gratiiiiiiis 😂 jadi mohon bersabar, kalo mau langsung paling nggk beda PC atau beda hari ngemargenya 😊
selamat mencoba ^_^

Kamis, 27 Maret 2014

Pengertian CHMOD (Change Mode)

Pengertian CHMOD (Change Mode)

          Pernah mendengar kata CHMOD? Saya juga baru tau apa itu CHMOD :)
Bagi pengguna sistem operasi Linux dan seorang web developper, mungkin kata tersebut sudah tidak asing lagi. CHMOD adalah kepanjangan dari Change Mode, sebuah perintah untuk memberi hak akses/permisions kepada pemilik, user biasa, dan non user (ini pengertian versi saya :D). CHMOD inilah yang menjaga keamanan dari suatu data, jika ada user nakal yang berusaha untuk mengakses, mengubah, bahkan membaca data yang bukan haknya.
Cerita sedikit nie, dulu si CHMOD ini juga pernah membuat saya kelimpungan setengah mati :D. Karena saya tidak bisa mengupload sebuah file gambar melalui web kelas yang saya buat sendiri. Saya kira source kode PHP nya yang salah, sampai-sampai saya rombak abis-abisan kembali semua source kodenya. Ternyata bukan itu masalahnya. Saya pun mencoba untuk bertanya ke teman-teman kelas, tapi tak satupun ada yang tau. Yaw, beginilah nasib menjadi seorang newbie :(. Akhirnya, terjawab juga melalui sebuah forum, yang saya lupa namanya :D. Ternyata permasalahannya berada pada hak akses folder tempat penyimpanan gambar yang ingin saya tuju. Pihak hosting memberi hak akses hanya untuk mengeksekusi folder tersebut. Pantas saja file gambarnya gak bisa disimpan di folder tersebut.
Nah, sekarang saya mau berbagai sedikit nie tentang tutorial CHMOD dan cara penggunaannya. Hak akses suatu data, disimbolkan dengan angka.
0 = Tidak ada hak akses
1 = Hak akses untuk masuk dan mengeksekusi suatu data atau folder (direktori)
2 = Hak akses untuk menulis/mengubah suatu data atau folder (direktori)
4 = Hak akses untuk membaca suatu data atau folder (direktori)
Jadi jika semuanya dijumlahkan menjadi 7, yang berarti suatu user mempunyai hak penuh akan data atau folder (direktori) tersebut. Suatu data dapat diakses oleh 3 user, yaitu root (pemilik data), user group, dan user non-group. Berikut contohnya :

Contoh Chmod
Chmod 753, berarti :
7 = 4+2+1 : root (pemilik file) mempunyai hak untuk mengeksekusi (1), menulis (2), dan membaca (4) suatu data atau direktori
5 = 4+1 : user group mempunyai hak untuk membaca (4) dan mengeksekusi (1) suatu data atau direktori
3 = 2+1 : user non group mempunyai hak untuk menulis (2) dan mengeksekusi suatu data atau direktori

Contoh Penggunaan Chmod
Jika ingin mengubah hak akses dari suatu data atau direkori, dari hak akses 644 (setting default dari pihak hosting) menjadi 755 (agar dapat dibaca) berikut caranya :
chmod 755 [nama file]
Contoh :
chmod 755 index.php          (untuk file)
chmod 755 /web/images    (untuk folder/direktori)
Kalau ingin mengubah hak akses suatu folder yang di dalamnya ada banyak folder dan file, bisa menggunakan perintah berikut :
find [direktori] -type f -exec chmod 777 {} \;     (untuk file)
find [direktori] -type d -exec chmod 777 {} \;    (untuk folder / direktori)
Contoh :
find /home/lumbung/htdocs-linux -type f -exec chmod 777 {} \;     (untuk file)
find /home/lumbung/htdocs-linux -type d -exec chmod 777 {} \;    (untuk folder / direktori)
Dan jika ingin menyembunyikan suatu data atau direktori dapat menggunakan perintah berikut :
chmod 700 [nama file atau folder]
Contoh :
chmod 700 index.php        (untuk file)
chmod 700 /web/images  (untuk folder/direktori)
OK, sekian dulu tutorial mengenai Chmod. Semoga bisa membantu teman-teman yang sedang bermasalah dengan hak akses/permisions suatu direktori atau data :D :)

Sabtu, 21 Desember 2013

Beberapa Tips Cara Merawat Slider BB Torch

http://www.cellunlocker.net/blog/wp-content/uploads/2010/09/rogers-bb-9800.jpg 
Blackberry torch adalah smartphone buatan RIM yang pertama menggunakan sistem Sliding,karena desaign nya yang unik maka BB torch bannyak sekali peminatnya.dan laku keras di pasaran,namun seperti yang anda ketahur bawa handphone sliding itu gampang sekali rusak.sebenernya asalkan sesuai pemakaian yang wajar dan mengetahui cara merawatnya maka semuanya bakalan awet kook.
Perawatan slider pada Blackberry sliding seperti Blackberry torch,dll itu sebenarnya gampang gampang susah,karena kelemahan pada BlackBerry sliding atau handphone sliding lainya yaitu terletak pada kabel fleksibelnya.karena Kabel fleksibel sangat rentang terhadap tarikan,maka kita harus sangat hati hati dalam mengoprasikannya agar BlackBerry sliding kesayangan kita tahan lama dan awet.

Lalu bagai mana cara merawat BlackBerry sliding agar awet.?tenang saya punya sedikit tips agar BB torch anda awet.berikut langkah langkah yang harus anda perhatikan.:

1. Usahakan kita menghemat durasi menutup
dan membuka slider, karena umur kabel
fleksibel penghubungnya tergantung dari
seberapa sering kita membuka dan menutup
slide kita.

2. Jika di rumah usahakan selalu membuka terus
HP, sehingga kita bisa menghemat tidak
menutup slide.

3. Bersihkan selalu daerah belakang slide,
biasanya ada rongga kan tuh, bersihkan dengan
tisu. Karena biasanya ada beberapa debu dan
kerikil yang masuk yang bisa merusak gerak
slider.

4. Usahakan membuka dan menutup dengan
pelan-pelan. Agar mengurangi resiko kabel
fleksibel putus.
Demikian sedikit tips perawatan slider pada blackberry torch semoga ber manfaat untuk kalian semuanyah indahnya berbagi. 



sumber: http://berryzona.blogspot.com/ 

Selasa, 04 Juni 2013

Perintah Dasar CLI


Perintah Dasar CLI router cisco

Router>enable
Router#configure terminal

Dua perintah di atas untuk memulai konfigurasi pada router, konfigurasi pada router cisco dapat dilakukan ketika masuk ke global configuration yang di tandai dengan “Router(config)#”
Setting Network interface

Router(config)#interface serial 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Interface serial 0/0 dapat di ganti dengan port yang ingin di konfigurasi, dan gunakan perintah ip address , lalu lakukan restart pada interface tersebut dengan perintah no shutdown.
Perintah no  pada CLI cisco berfungsi seperti inverse atau kebalikan suatu perintah. Shutdown berarti mematikan interface, no shutdown menyalakan interface, ip address  menambah alamat IP, no IP address menghilangkan alamat IP

Router(config-if)#exit
exit untuk naik satu tingkat ke global configuration, perintah end berfungsi untuk keluar dari global configuration.


Static Routing

Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.2

dengan format command ip route , static hanya mengubungkan jaringan yang tidak terkoneksi secara langsung


Dynamic Routing

Rip Version 1
Protokol ini menggunakan algoritma distance vector protocol, RIP adalah routing vektor jarak-protokol, yang menggunakan hop sebagai metrik routing. RIP mencegah routing loop dengan menerapkan batasan pada jumlah hop diperbolehkan dalam path dari sumber ke tempat tujuan. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk RIP adalah 15. setelah 15 hop akan di anggap unreachable.
RIP v1 mengunakan hanya classful routing, classful adalah suatu protocol dimana protocol ini tidak membawa  informasi routing mask ketika update routing atau routing advertisement dan tidak support VLSM dan subnetting.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.2.0


Pada global configuration masukan perintah router rip untuk memulai konfigurasi dynamic roiting. lalu masukan jaringan yang terhubung langsung dengan router. berbeda dengan static routing yang mendefinisikan jaringan yang tidak terhubung langsung, pada dynamic routing yang di tambahkan adalah jaringan yang terkoneksi secara langsung, hal ini dapat di hitung dari berapa jumlah "kaki" atau interface router yang up.


RIP Version 2
Merupakan protokol pengembangan dari RIP v1, pada RIP version 2 ini masih menggunkana algoritma link state yang menghitung hops sbagai acuan untuk mencari jalur terdekat dan dengan batas masih sama yaitu 15 hop untuk mencegah over looping / packet tidak pernah sampai ke tujuan.


Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.1.5


pada RIP version 2 sudah di dukung dengan subnetting, tidak seperti RIP version 2 yang tidak bisa dilakukan subnetting.

 



Perintah tambahan CLI cisco

Router(config)#no ip domain-lookup
Disable DNS lookup pada router

Router(config)#enable secret cisco
Memberikan password enable pada router dengan format enable secret [password kamu]

Router#show running-config
Melihat configurasi  apa saja yang sudah dilakukan pada router.

Router#show ip route
melihat daftar tabel routing pada router.

Router#copy running-config startup-config
Menyimpan settingan router pada NVRAM, jadi ketika router reboot konfigurasi tidak hilang.


Router(config)#hostname R1
Merubah hostname atau nama router
 :)